BALIKPAPAN – Pondok Pesantren Terpadu Al-Mujahidin sukses menyabet gelar juara di final Liga Santri Piala Kasad 2022, kemarin (28/6). Kesebelasan santri ini tampil memukau pada final di Stadion Sudirman, Balikpapan, tersebut. Capaian itu mereka raih usai mengalahkan Pesantren Bairuha dalam adu penalti. Laga berakhir dengan skor 6-5.
Tak dimungkiri, kemenangan kemarin cukup sulit diraih oleh PS Al Mujahidin. Hal itu juga diakui pelatih kepala Al-Mujahidin, Muhammad Hatta. Sempat tertinggal satu gol di babak kedua, dia mengaku khawatir mental para anak asuh nya bakal ambrol. Namun, berkat semangat yang tak luntur, Al-Mujahidin bisa mengejar ketertinggalan lewat gol balasan. “Alhamdulillah anak-anak mengikuti instruksi. Dari ketinggalan satu gol, mental mereka tidak langsung down. Setelahnya, mereka bisa menyamakan kedudukan,” ujarnya.
Melihat sengitnya laga kemarin, diakuinya memang menguras habis tenaga para pemain. Belum lagi dua kartu kuning juga dilayangkan pada timnya. Meski begitu, dorongan pun tak henti ia berikan, agar para pemain tetap fokus pada pertandingan.
Terkait evaluasi pertandingan, dia tak memberi banyak catatan. Namun, perlu diperbaiki dalam hal mental pemain. Untuk fisik, disebutkannya para pemain hanya perlu meningkatkan sedikit kekuatan agar bisa tampil lebih maksimal nantinya. “Harapannya, saat berlaga di provinsi nanti, bisa lolos keempat besar dan bertanding di tingkat nasional,” pungkas Hatta.
Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Balikpapan juga turut mengomentari kemenangan PS Mujahidin. “Liga santri dimenangkan oleh para santri yang tidak diperhitungkan sebagai santri. Karena memang banyak alumni santri yang tidak menyangka bahwa santri yang menang tersebut tidak diperhitungkan. Kita patut bangga. Itulah yang benar santri kita. Harapan masa depan persyarikatan,” tulis Arif Suprapto.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengapresiasi dan menyambut baik terlaksananya agenda tersebut. Dia juga memberi selamat, kepada semua tim yang berhasil lolos ke babak final.
Dia berharap, tim yang menang bisa menjadikan ajang tersebut untuk lebih mengasah kemampuan. Sedangkan bagi tim yang kalah, untuk tidak berkecil hati. Tetap semangat dan menjadikan hasil tersebut sebagai motivasi untuk lebih baik.
“Semoga, Liga Santri ini bisa menjadi agenda rutin agar dapat melahirkan bibit pesepak bola andal, khususnya dari kalangan santri. Yang akan mengharumkan nama Balikpapan di kancah nasional,” ujarnya. (end)