Mujahidin – Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi adalah dengan meningkatkan semangat dalam diri. Seseorang yang bersemangat akan menunjukkan beberapa tanda-tanda seperti pola pikir yang mulai berkembang, aktif dalam setiap kegiatan, menyukai tantangan, serta tidak mudah menyerah.
Tujuan diadakannya seminar ini agar santri mempunyai budi pekerti yang baik dan berakhlak mulia sebagaimana citra pondok pesantren pada umumnya. Karena prestasi yang tinggi tidak berarti jika tidak memiliki budi pekerti dan akhlak yang baik. Juga agar murid mencari keinginan yang tepat sesuai bakat dan minat melalui pengenalan diri sendiri.
Berkaitan dengan hal itu, Pondok Pesantren Terpadu Al-Mujahidin Balikpapan mendatangkan narasumber, Dr. Asriana Kibtiyah, S.Psi. (12/2) Lewat acara seminar bertajuk ‘Mendidik Diri Menjadi Berbudi Pekerti dan Berprestasi’ yang di hadiri oleh seluruh santri.
Seminar di adakan secara bergelombang, mengingat kondisi di luar yang masih pandemi. Acara pagi dihadiri oleh santriwati dan dilanjut oleh santriwan pada siang harinya.
Acara dibuka dengan mebaca basmalah, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 3, Juhriansyah S.pd. Lalu memasuki agenda inti yaitu pembahasan materi yang disampaikan langsung oleh Dr. Asriana Kibtiyah, S.Psi.
Materi yang dibahas menyinggung tentang bagaimana pentingnya mengenali diri sendiri, minat, dan potensi diri. Diikuti dengan motivasi sebagai dorongan agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Seminar juga diselingi dengan permainan mematahkan pensil memakai satu jari. Permainan ini mengajarkan pemain untuk lebih yakin dan percaya diri.
Ada pula materi khusus untuk guru pengajar yang mengangkat tema ‘Bimbingan Menjadi Guru Kehidupan’ yang membahas bahwa kunci menjadi guru yang baik adalah cinta. “Ketika kita mendidik murid dengan cinta, itu akan terasa berbeda dengan guru yang mendidik tanpa cinta” ungkap Ustadzah Rohana selaku pembawa acara dan peserta seminar.
“Ketahuilah apa yang kamu miliki. Jadi sibuklah memahami dirimu. Jangan mengurusi orang lain. Kenali potensi. Tidak ada manusia yang di lahirkan tanpa bakat atau potensi. Potensi itu tenggelam jadi kita harus mencari dan mengasahnya,” ucap pemateri. Kemudian seminar ditutup dengan membaca hamdalah.
“Selalulah di jalan yang benar, setiap hari adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik,” tambah Dr. Asriana Kibtiyah, S.Psi.
Red : Tim Mujocom