Categories
Berita

1000 Santri dan Warga Ponpes Al-Mujahidin Mengikuti Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah sekaligus Buka Puasa Bersama KPw BI Balikpapan.

Balikpapan – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan menggelar Edukasi CBP (Cinta Bangga Paham) Rupiah yang merupakan rangkaian kegiatan Serambi Rupiah Ramadhan 2022 di Pondok Pesantren Terpadu Al-Mujahidin Balikpapan (15/4).

Edukasi CBP (Cinta Bangga Paham) Rupiah dan Buka Puasa Bersama ini diikuti oleh kurang lebih 1000 santri dan warga pondok.

Kegiatan CBP (Cinta Bangga Paham) Rupiah menampilkan berbagai kegiatan utama yaitu Pemasaran Materi Edukasi CBP Rupiah, Fun Games dan ditutup dengan Buka Puasa Bersama.

Deputi Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Mahdi Abdillah dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada keluarga besar Ponpes Al-Mujahidin yang telah memberikan kesempatan untuk bersilaturahmi sekaligus dalam rangka sosialisasi dan edukasi tentang Bank Indonesia dan Cinta Bangga Paham rupiah.

“Sebagai Bank Sentral, BI mempunyai tujuan untuk memelihara kestabilan nilai rupiah dari sisi moneter. Kami juga yang bertugas menjaga stabilitas sistem keuangan. Kemudian dari sisi sistem pembayaran baik itu meliputi semua perangkat-perangkat, peraturan dan Infrastruktur yang diperlukan untuk  melakukan pemindahan dana atau kekayaan  baik itu secara tunai maupun non tunai, nah itu kami juga yang berwenang” jelas Mahdi.

Sementara itu, KH. Mas’ud Asyhadi selaku Pimpinan Pondok Pesantren Terpadu Al-Mujahidin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bank Indonesia yang selama ini ada kerjasamanya termasuk membantu kepada perjalanan Pondok Pesantren Terpadu Al-Mujahidin baik berupa penjelasan-penjelasan maupun bantuan-bantuan yang selama ini sudah diterima pondok.

 “Mudah-mudahan acara kita ini mendapatkan ridho Allah, berjalan dengan lancar dan dibalas pahala yang berlipat ganda.” Tutup beliau.

| Red : RAS | Editor : RAS |

Categories
Berita

Ramah Tamah dan Pelepasan Santri Kelas 12 Ponpes Al-Mujahidin

MUJU.COM, Balikpapan – Terlihat para santri telah mengisi shaf-shaf di Masjid Besar Pondok Pesantren Al-Mujahidin dengan rapi menggunakan seragam putih abu-abu. Dihadiri oleh Waka Pimpinan Pondok Pesantren, Kabag Pengasuhan, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2, dan jajaran guru, acara ramah tamah dan pelepasan santri kelas 12 berjalan dengan lancar. (3/4)

Dokumentasi Santri Putra Kelas 12

Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Ipmawan Abdi, dipandu oleh MC Ipmawati Nurul Aliyul. Keduanya berasal dari kelas 11. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Ketua Panitia Penyelenggara, Ustadz Rimun, S.Pd, Kepala Bagian Pengasuhan Santri Putra dan Putri, Ustadz Akhmad Syaifullah, M.Pd, dan terakhir oleh Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2, Ustadz Rendra Aradea, S.Sos.I.

Acara ramah tamah merupakan agenda rutin tahunan dalam melepas kelas 12. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini hanya dilaksanakan secara tertutup dan sederhana menyesuaikan kondisi dan situasi.

“Walaupun kita melaksanakan acara ini di bulan Ramadahan secara sederhana, namun insyaa Allah penuh hikmah. Harapan kita dalam acara ini, setelah kami melepas kalian, kalian menjadi kader yang siap membela agama dan tanah air,” tutur Ustadz Rimun dalam sambutannya.

Sambutan demi sambutan telah diberikan, kesan dan pesan pun telah disampaikan, tiba saatnya perwakilan santri maju ke depan untuk turut memberikan sepatah-dua patah kata. Terpilih Ipmawan Ahmad Fadhli Dzilikrom sebagai perwakilan santriwan dan Ipmawati Andi Rezti Maharani sebagai perwakilan santriwati.

“Terimakasih telah berjuang bersama, terimakasih kepada para dewan guru yang telah mendidik dan mengasuh kami. Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan selama proses pembelajaran,” kompak keduanya.

Dokumentasi Santri Putri Kelas 12

Meski hujan mengguyur Balikpapan pada pagi dini hari, para santri tetap antusias mendengarkan tausiyah yang dibawakan oleh Ustadz Muhammad Hendro, M.Pd

Tausiyah kali ini berisikan pembekalan kepada para santri kelas 12 yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Dirinya berpesan,

“Jadilah santri yang tidak hanya pintar, namun juga memiliki akhlak yang mulia. Kelak kalian akan terjun ke masyarakat, berikanlah yang terbaik untuk pondok tercinta ini. Amalkanlah ilmu yang telah kalian dapatkan selama di pondok pesantren. Teladanilah perjuangan Muhammad Al-Fatih dengan semangatnya.‘Isy kariiman au Mut Syahiidan. Hidup mulia atau mati syahid,” tutupnya.

Red : RT | Ed : ARM

Categories
Berita

Tambah Wawasan Dunia Jurnalistik, Puluhan Siswa SMA Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin Kunjungi Kaltim Post

Penyerahan 2 Buku Karya Siswa SMA Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin Kepada Pimpinan rdaksi Kaltim Post

Balikpapan – Gedung Biru Kaltim Post kedatangan puluhan pelajar SMA Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin, Rabu (30/3) malam. Didampingi guru pembimbing, agenda ini disebut sebagai penambah wawasan bagi para siswa, khususnya yang bergelut di komunitas jurnalistik. Atau yang mereka namakan Mujahidin Jurnalistik Community (Muju.Com).

Rahiman selaku guru pembimbing berterima kasih pihaknya berkesempatan menelusuri ruang redaksi Kaltim Post, juga percetakan koran Duta Manuntung. Selain itu, para siswa juga mendapat penjelasan seputar dunia Jurnalistik, dari Pimpinan Redaksi Kaltim Post Faroeq Zamzami.

“Ini sangat bermanfaat untuk anak-anak, agar bisa lebih meningkat lagi wawasan dan keilmuan mereka. khususnya di penulisan berita, proses desain dan layout,” ujarnya.

Ia menjelaskan, agenda anak-anak di sekolah memang ada produk per pekan, ada semacam koran dinding. Ada workshop kepenulisan yang output-nya adalah buku.

Dia juga menyebut, para siswa yang hadir pada kunjungan memang memiliki dasar menulis. Ada pula yang bergelut di penulisan jurnal, kemudian basic design, editing video dan masih banyak lagi.

“Harapannya, melalui kunjungan ini para siswa bisa mendapat ilmu lebih, dan bisa menjadi generasi penerus wartawan atau profesi lainnya terkait media,” tambahnya.

Sementara, Ketua Muju.Com Andi Rezti mengaku antusias atas kunjungan kemarin. Dia menyebut banyak mendapat pelajaran lebih soal dunia jurnalistik.

“Terutama pas di ruang redaksi, soal penulisan beritanya. terus habis itu soal desain dan layout, dan proses percetakan. Namanya kami anak pondok tentu antusias,” ungkapnya.

Dari sini juga, ia baru mendapat banyak ilmu yang tidak didapat di luar. Misalnya ada pembagian-pembagian untuk sistemnya, seperti ada hal-hal yang tidak boleh dan boleh untuk diulas. (*/okt/rdh)

Sumber : Koran Kaltim Post

Categories
Artikel Terbaru Berita

700 Santri Ponpes Al-Mujahidin Mengikuti UKT

BALIKPAPAN – 700 Santri Pondok Pesantren Terpadu Al-Mujahidin mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang digelar oleh Pimpinan Daerah 042 TSPM Kota Balikpapan (26/03). Ujian Kenaikan Tingkat tersebut bertempat di Kampus Pondok Pesantren Al-Mujahidin dan akan berlangsung selama 2 hari.

Ketua Panitia, Akhmad Luqman Hakim,K.Mdy., menyampaikan bahwa Ujian Kenaikan Tingkat ini diselenggarakan untuk siswa melati 1 hingga Latihan Kader Pimpinan Tapak Suci (LKPTS) sebagai wadah membina dan melatih calon-calon pelatih Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah dengan tujuan mencetak pewaris dan penerus Perguruan.

“Alhamdulillah untuk UKT tahun ini bisa terlaksana dengan total 796 Peserta yang 90 persen dari total peserta merupakan santri Ponpes Al-Mujahidin. UKT ini diselenggarakan untuk siswa melati satu hingga LKPTS. ” Ucap Luqman.

“Tentu dalam hal ini mewakili seluruh panitia kami menyampaikan terimakasih yang banyak kepada Pimpinan, seluruh Dewan Guru dan keluarga besar Ponpes Al-Mujahidin yang telah memfasilitasi dan mendukung kegiatan ini.” Tambahnya.

Luqman juga menjelaskan bahwa Kegiatan UKT ini meliputi upacara pembukaan, ujian tulis (wawasan) , ujian teknik dan jurus serta penggodokan mental kepemimpinan. Selain itu, untuk meningkatkan wawasan keagaaman dan menguatkan semangat rohani peserta, kami juga menjadwalkan sesi pengajian, mewajibkan qiraatul qur’an sebelum dan sesudah sholat serta sholat tahajjud. Kemudian dipenghujung kegiatan nanti akan ditutup dengan pelantikan secara simbolis bagi siswa yang telah dinyatakan naik tingkat.

Sumber : kabarmuh.com

Categories
Opini

That Success: Looking for or Waiting

Tak terlalu asing ditelinga bahkan sudah terlalu sering didengar tentang kata kesuksesan,bahkan hampir semua orang pun menginginkan itu,apa itu? bagaimana cara mendapatkannya? Dan kenapa orang-orang ingin sekali mendapatkannya? Dan yang terkahir kapan kita mndapat kesuksesan itu?

Kesuksesan itu sendiri memiliki arti keberhasilan dan keberuntungan atau kondisi dimana orang lain senang mempelajari dan meniru kondisi tersebut.

Simple nya itu adalah hasil dari yang kalian usahakan ataau impian kalian yang akhirnya terwujud pastinya dong dari  kalimat tersebut tidak mungkin didapat secara Cuma-Cuma perlu giat dalam berusaha dan berdoa.

Tentunya mendapatkannya sesuai dengan apa yang kalian usahakan selama ini,tidak ada namanya kesuksesan yang instan bahkan prosesnya pun kadang sangat melelahkan atau mungkin hampir semua melelahkan.

Untuk memperolehnya pun harus ditentukan tujuan yang ingin dicapai,strategi yang baik, dan langkah yang ingin diambil apabila ada kendala dalam proses tersebut. Langkah inilah yang melatih ketahanan diri kita apakah kita sanggup untuk maju atau mundur dalam proses tersebut.

Lalu kenapa orang-orang ingin sekali mendapatkan kesuksesan itu kenapa ia selalu dimpikan semua orang. Kesuksesan itu ibarat hasil jerih payah kita ibarat gajian pertama setelah kerja keras maksimal,pertanyaanya saat ita berusaha dan sudah mencapai level yang ditargetkan apakah kita hanya tinggal menunggu kesuksesan itu datang?atau kita kembali mencarinya?

Dua pertanyaan ini selalu ada dalam hati saya ketika kembali mengingat tentang kesuksesan itu sendiri apakah dicari atau ditunggu dan akan dating dengan sendirinya?

Maksud ditunggu juga disini adalah ketka kita sudah mencapai tujuan yang kita targetkan atau apakah itu sudah sukses? Atau kita tinggal menunggunya saja datang sendiri karna target yang kita capai pun sudah terwujud.

Definisi dari kesuksesan itu adalah ketika kamu bisa menukan kebahagiaan sendiri dan bisa membuat orang lain bahagia,dapat membantu diri sendiri dan orang lain dalam menjalan hidup dengan baik, Kesuksesan tidak melulu soal harta dan tahta karna sejujurnya kebahagiaan yang dapat medatangkan harta dan tahta itu sendiri, tidak peduli seberapa banyak harta yang dimiliki,seberapa tinggi jabatan atau popularitas yang dimiliki, tetapi bagaimaana anda menyikapinya dengan rasa syukur,ikhlas dan bahagia dan juga bermanfaat bagi diri dan orang lain.

Beda lagi ketika kamu mendapat kebahagiaan diri sendiri tapi tidak dengan memberikan dampak positif juga bagi orang lain itu seperti kemenangan tanpa seorang pemenang, dan menurut saya kesuksesan itu dicari bukan di tunggu karna ditunggu hanya akan meninggalkan ekspetasi yang tak sesuai dengan realita.

Berfokus dengan mencari kesuksesan itu membuatmu terfokus untuk meningkatkan kualitas diri sendiri menaikkan level yang lebih bagus menjadi sangat bagus daripada hari sebelumnya.

Menunggu hanya bisa mencapai tujuan yang ingin kamu gapai tanpa pernah merencanakan ingin menggapai hal-hal yang belum terencanakan sebelumnya dan itu bisa saja mengganggu pikiran ands belum lagi menaruh kualitas dan ekspetasi yang berlebihan yang malah tidak sesuai dengan relitanya menimbulkan putus asa yang membuat diri tidak ada kemauan untuk maju kembali.

Bagaimana kah cara agar kita tetap mempertahankan definisi sukses dalam hidup tetap optimis untuk maju dan terus meningkatkan level diri? Optimis dan berpikir positif kalau kalian akan menemukan kesuksesan itu kendala-kendala yang ada dalam prosesnya itu hanya batu loncatan yang harus kalian hadapi karna usaha tidak pernah mengkhianati hasil maka dari itu teruslah untuk mencari sampai kamu menemukan definisi kesuksesan itu sendiri.

Categories
Berita

Motivasi Santri Berprestasi, Ponpes Mujahidin Gelar Seminar

Mujahidin – Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi adalah dengan meningkatkan semangat dalam diri. Seseorang yang bersemangat akan menunjukkan beberapa tanda-tanda seperti pola pikir yang mulai berkembang, aktif dalam setiap kegiatan, menyukai tantangan, serta tidak mudah menyerah.

Tujuan diadakannya seminar ini agar santri mempunyai budi pekerti yang baik dan berakhlak mulia sebagaimana citra pondok pesantren pada umumnya. Karena prestasi yang tinggi tidak berarti jika tidak memiliki budi pekerti dan akhlak yang baik. Juga agar murid mencari keinginan yang tepat sesuai bakat dan minat melalui pengenalan diri sendiri.

Berkaitan dengan hal itu, Pondok Pesantren Terpadu Al-Mujahidin Balikpapan mendatangkan narasumber, Dr. Asriana Kibtiyah, S.Psi. (12/2) Lewat acara seminar bertajuk ‘Mendidik Diri Menjadi Berbudi Pekerti dan Berprestasi’ yang di hadiri oleh seluruh santri.

Seminar di adakan secara bergelombang, mengingat kondisi di luar yang masih pandemi. Acara pagi dihadiri oleh santriwati dan dilanjut oleh santriwan pada siang harinya.

Acara dibuka dengan mebaca basmalah, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 3, Juhriansyah S.pd. Lalu memasuki agenda inti yaitu pembahasan materi yang disampaikan langsung oleh Dr. Asriana Kibtiyah, S.Psi.

Materi yang dibahas menyinggung tentang bagaimana pentingnya mengenali diri sendiri, minat, dan potensi diri. Diikuti dengan motivasi sebagai dorongan agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Seminar juga diselingi dengan permainan mematahkan pensil memakai satu jari. Permainan ini mengajarkan pemain untuk lebih yakin dan percaya diri.

Ada pula materi khusus untuk guru pengajar yang mengangkat tema ‘Bimbingan Menjadi Guru Kehidupan’ yang membahas bahwa kunci menjadi guru yang baik adalah cinta. “Ketika kita mendidik murid dengan cinta, itu akan terasa berbeda dengan guru yang mendidik tanpa cinta” ungkap Ustadzah Rohana selaku pembawa acara dan peserta seminar.

“Ketahuilah apa yang kamu miliki. Jadi sibuklah memahami dirimu. Jangan mengurusi orang lain. Kenali potensi. Tidak ada manusia yang di lahirkan tanpa bakat atau potensi. Potensi itu tenggelam jadi kita harus mencari dan mengasahnya,” ucap pemateri. Kemudian seminar ditutup dengan membaca hamdalah.

“Selalulah di jalan yang benar, setiap hari adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik,” tambah Dr. Asriana Kibtiyah, S.Psi.

Red : Tim Mujocom

Categories
Berita

Peringati Maulid Nabi, IPM Al-Mujahidin Gelar Pengajian

Mujahidin – Kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam merupakan berkah bagi seluruh alam. Kehadirannya di muka bumi seolah memberi cahaya yang menerangi kegelapan. Ia diutus sebagai nabi terakhir sekaligus menjadi penyempurna akhlak manusia. Sesuai dengan sabdanya, “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Dihadiri oleh santri Al-Mujahidin, IPM gelar pengajian dengan tema “Meningkatkan Akhlak Santri”. Hal ini telah menjadi program kerja tahunan khususnya bidang KDI (Kajian Dakwah Islam). Mengingat akhlak menjadi urgensi di masa pandemi, IPM memanfaatkan momentum maulid nabi sebagai bentuk ‘reminder’ kepada para santri akan pentingnya akhlak mulia. (19/10)

Acara dimulai tepat jam 9 pagi dengan Ipmawan Rama Hidayat sebagai moderator. Berlangsung selama kurang lebih 2 jam. Acara diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci al-qur’an, penyampaian materi, tanya jawab, doa, dan penutup.

Sebagai pemateri, Ustadz Muhammad Ali Sulaiman, LC menekankan agar para generasi muda seharusnya mengikuti warisan nabi. Salah satu warisan nabi adalah akhlak. Beliau turut menguatkan akidah para santri dengan akhlak sebagai pelengkapnya. Tak lupa beliau kembali mengingatkan tentang pentingnya adab seorang penuntut ilmu sehingga mampu meraih keberkahan ilmu.

Ditemui di sela acara, pembina IPM yang kerap disapa Rizky Ananda memberikan tanggapannya terhadap pelaksanaan acara ini. Dirinya menyampaikan bahwa semangat dan antusias dari pimpinan ranting serta para santri membuat acara ini dapat terlaksana dengan baik.

Beliau juga berharap agar apa yang disampaikan oleh pemateri dapat diterima dengan baik oleh santri dan dapat dijalankan dengan sepenuh hati.

Terakhir, Muhammad Qabil Makarim selaku ketua KDI berpesan agar acara ini dapat lebih meriah, lebih tersistematis, dan dapat dilaksanakan di kepemimpinan-kepemimpinan selanjutnya.

“Jangan melupakan hari-hari Islam. Karena darinya, kita bisa belajar sejarah dan agama. Apalagi pada masa pandemi ini, nilai-nilai islami perlahan mulai memudar.”, ungkapnya. ARM/endز

Categories
Opini

Jangan Mau Tumbang Oleh Lidah Yang Tak Bertulang!

“Mulut kasar gak ngaruh sama perilaku!”

What a horrible statement! Aku tak habis pikir, kualitas calon penerus bangsa kian hari semakin mengalami penurunan. Indonesia memiliki beragam bahasa daerah, tak kalah juga dengan bahasa kasar yang semakin beragam bentuk. Anak bangsa sedang kritis. Tanpa sadar telah diperbudak oleh globalisasi. Virus telah menginfeksi jasmani dan rohani. Terlalu banyak persepsi dari berbagai sisi. Tak memberi solusi. Tak kunjung juga mendapat perubahan pasti. Kesedihan sebagai anak bangsa turut aku rasakan. Tatkla bertemu dengan anak bangsa yang lain, namun yang kudapati hanyalah perkataan memaki. Aku belum berhenti. Karena kontribusi bukan hanya soal edukasi. Membuat orang membeo pun bisa jadi.

Hari ini, mari kita berbincang lagi. Bagaimana menurutmu tentang pembahasanku? Apa yang begitu menarik sehingga kamu mengeluarkan effort untuk membaca tulisanku? Apa kamu merasakan hal yang sama? Atau jika kamu melakukan perbuatan ini, kamu tersinggung? Apakah hal ini bertentangan denganmu?

Kamu tau gak? Baru-baru ini, dunia media sosial cukup ramai dengan cuplikan video anak-anak yang berkata kasar. Bukannya menegur atau kontra dengan cuplikan tersebut. Netizen malah ramai memberikan thumbs up untuk perbuatan tersebut. Seakan bangga dan tertawa di atas keterpurukan moral ini.  Apa kamu salah satunya?

Ketidakberpihakanku bukan tanpa alasan. Bayangkan saja, kamu mendengar anak yang berkata kasar kepada temannya di lingkungan tempat tinggalmu. Risih dan malu. First impression ketika mendengar hal itu adalah, “Anak siapa sih ini?” “Sekolah dimana sih?”. Lalu, kemudian menegurnya. Namun, hal ini hanya akan terjadi jika kamu berada di pihakku. Kebanyakan dari kamu akan berkata, “Ampun bang jago” atau perkataan lain yang konotasinya setali tiga uang dengannya.  Sama hakekatnya dan tak jauh beda! Karena sama untuk dijadikan bahan candaan.

Terlebih lagi, selebgram yang mengatasnamakan dirinya influencer. Meng-influence dengan cara yang salah. Pengguna media sosial saat ini tak terbatasi oleh umur. Seharusnya dapat menjadi pertimbangan. Berkata kasar sudah menjadi identitas. Bad news, untuk anak yang masih dalam tahap suka meniru.

“Kata kasar bisa kok mempererat hubungan pertemanan”

Beruntunglah kamu yang persahabatannnya dikelilingi oleh good circle. Tak ada kata kasar. Hanya ada pujian, saran, dan kritik secara diam-diam. Saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. Berbeda pula jika kamu dikelilingi oleh persahabatan yang notabene berorientasikan dunia. Mungkin mereka bisa menjadi musuhmu pada hari akhir kelak. “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa” (Q.S Az-Zukhruf :67). Di dunia, kamu susah senang bersama. Melakukan hal tak berguna pun bersama. Membuat panggilan khusus seperti “nyet” agar akrab. Wallahi, tak akan memberi keuntungan sama sekali perilakumu itu.

Kamu sekarang pasti sedang berperang dengan dirimu. Ingin membenarkan tulisanku. Namun juga ingin menyalahkannya dengan berbagai alasan. Kali ini tundukkanlah egomu sejenak. Berikan ruang untuk dirimu merenungi hal ini. Bukankah lebih bermanfaat model persahabatan seperti itu?

“Mulutku kasar tapi hatiku baik”

Ibnul Qayyim rahimahullaah berkata, “Orang yang busuk akan terpancar dari hatinya kebusukan melalui lisan dan anggota badannya, sedangkan orang yang baik akan terpancar kebaikan dari lisan dan anggota badannya pula”. [Zaadul Ma’ad, jilid 1 hal. 68]

Fyi, kita dapat mengukur seseorang dari cara berbicaranya. Dan ucapan seseorang itu mampu menjadi tolok ukur kehidupannya. Dari segi lingkungan maupun pendidikan. Dari cara berbicara, kamu mampu menentukan pola pikir, inteligensi, serta perilakunya. Kejamnya lisan mampu membunuh insan. Lidah yang tak bertulang mampu membuat tumbang.

Aku tak menggubris banyaknya penelitian yang mengatakan terdapat sisi positif dari bahasa kasar. Menurutku itu hanyalah segelintir manfaat dari banyaknya mudharat. Tak akan berguna. Karena manusia sendiri, pasti selalu akan mencari pembenaran yang semu.

“Bismillah, aku mau berubah, semoga Allah bantu agar mudah”

Kawan, seorang penuntut ilmu tak layak baginya berkata kasar. Pernahkah dirimu mendengar kata jihad? Jihad sebenarnya memiliki cakupan yang luas. Adapun jihad yang paling utama adalah jihad melawan hawa nafsu. Pelajaran itu aku dapatkan dari guruku di sekolah. Jika kamu meresapi hal tersebut dan berusaha mengamalkannya. Tuntaslah pembahasan kali ini. Tentunya, aku meyakini bahwa bahasa kasar ini adalah salah satu jihad melawan hawa nafsu. Menahan diri untuk tak berbuat hal tercela tersebut. “Berkata baik atau diam”. Perkataan yang mampu menyayat hati itu ibarat sebuah batu yang dilemparkan ke laut. Mudah melemparnya. Namun, kamu tak pernah tau sedalam mana batu itu tenggelam. Entah itu dalam bentuk ketikan jarimu di keyboard handphone atau perkataanmu secara langsung.

Kawan, jika selama ini dirimu masih berkata kasar. Mari cukupkan sampai di sini saja. Saatnya kamu melakukan perubahan. Tak sulit membuat bahagia orang-orang, terlebih orangtuamu. Tutur kata dan perilaku yang baik harus diutamakan. Meski sulit, yakinlah bahwa kamu pasti bisa membiasakan. Perlahan namun pasti. Perang dengan diri sendiri masih belum usai. Belum saatnya kamu mengangkat bendera putih tanda kekalahan. Selama kita masih hidup, kita harus tetap berjuang. Istirahat yang sesungguhnya ketika kita sudah sampai di Surganya Allah.

Sekali lagi teruslah berjuang. Jangan sampai tumbang oleh lidah yang tak bertulang! Ingatlah  bahwa masa depan ada di pundak kita. “Subbanul yaum, rijalul ghad”. Pemuda hari ini adalah pemimpin esok hari. Sadarlah wahai calon penerus bangsa! Di tangan kitalah  masa depan karakter bangsa. Kalau kata netizen give away“never surrender”. Semangat!

Ditulis Oleh : Andi Rezti Maharani

Categories
Opini

Pengabdianmu Abadi Meski di Masa Pandemi

Terlalu banyak memaknai arti guru. Guru adalah jembatan menuju masa depan. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guru memberi asa tanpa putus asa. Bagiku, guru adalah seseorang yang membantuku mencintai dan mengenal Rabbku. Sebagai seorang santri, guru sangat memiliki kesan tersendiri. Sedangkan di pondok pesantren, seorang guru berperan ganda. Tak hanya sebagai guru, namun menjadi orang tua bagi para santrinya.

“Nak, pondok sepi ndak ada kalian semua. Ibuk rindu.”

Banyak sekali kata yang kujumpai tatkala sedang melakukan pembelajaran online “Rindu” salah satunya . Rindu itu kian hari akan terus meggerogoti jiwa. Memaksa ingin segera berjumpa. Sedikit nada sendu mengakhiri kalimat rindu. Sebuah pengorbanan yang telah diperjuangkan. Tak ada yang pernah tahu apa yang telah dilewati para guru di tengah pandemi.

Seringkali kami mengeluh dan berselisih paham antar kawan. Namun, guru tak mengerti dan kadang tak pengertian. Selalu akan ada yang kurang. Perlu kita pahami bahwa guru juga manusia, sama seperti kita. Kita tak bisa menuntut banyak. Yang saat ini kita butuhkan adalah sebuah relasi antara guru dan siswa yang saling memahami dan saling mengerti. Yang ku harapkan pula tuk saat ini.

Pekerjaan seorang guru adalah pekerjaan yang teramat mulia. Tak semua orang dapat bersabar mendidik seorang anak. Buktinya saat pandemi ini tak semua orang tua di rumah dapat menangani pembelajaran anak-anak mereka sendiri. ingat sebuah video yang viral tatkala seorang ibu rumah tangga sedang membantu anaknya menghafal Pancasila. Terlihat sangat kesulitan sekaligus menggelikan. Dari video tersebut, kita telah mengetahui bahwa menjadi guru memang tak semudah yang kita kira. Bukan hanya mendidik, namun juga membentuk.

Kawan apa kalian tahu? Kini, guru tak hanya soal profesi dan pekerjaan. Menurut Warsono dalam jurnalnya “Guru : Antara Pendidik, Profesi, dan Aktor Sosial”. Ia menuturkan bahwa saat ini guru pun harus menjadi aktor sosial. Aktor yang sedang berdialog menghadapi realita sosial. Menemukan jalan atas sebuah permasalahan pendidikan. Ekspektasi sosial dari masyarakat untuk mewujudkan cita-cita guru ideal semakin menambah tuntutan seorang guru. Bukan hanya soal pekerjaan dan pendapatan. Namun, panggilan jiwa dan kesadaran humanis. Tuntutan ini pun semata-mata tak akan merugikan profesi seorang guru. Justru membuat guru memiliki tambahan gaji. Gaji ekonomis (uang), gaji teologis (amal ibadah), dan gaji sosial (kesan yang baik dari siswanya dan mungkin didoakan).

Aku ngerti, kok. Pandemi ini membuat kita sama-sama susah. Mungkin selama ini, pernah terbersit dalam pikiran kita bahwa tugas yang guru berikan teramat banyak. Sangat menyusahkan, bukan? Namun, terkadang menumpuknya tugas itu karena memang salah kita yang sering menunda mengerjakannya. No offense ya! Jika guru diberi pilihan, guru pun tak ingin memberi kita tugas sekolah. Satu hal yang aku sadari, tugas yang diberikan kepada kita menjadi boomerang bagi kita sendiri. Keterbatasan waktu dalam pembelajaran, membuat kita harus mengisi kolom nilai dengan effort yang lebih.

Segala keluhan kita terkadang tanpa alasan. Hanya ingin membela diri. Mencari pembenaran yang fana. Kita  memiliki urusan lain, guru pun memiliki urusan yang lain. Tak melulu selalu mengurusi kita. Guru juga bertanggung jawab dengan keluarga mereka. Kita pun bertanggung jawab atas tugas rumah kita. Jika antar siswa dan guru saling mengerti dan memahami. Maka, perselisihan di tengah pandemi tak akan terjadi. Tak akan ada pula yang saling menyalahkan. Mencoba untuk berkaca. Bertanya pada diri, “Apa yang salah dari diri ini?”. Sekali lagi, ini semua bukan tentang kondisi namun tentang pribadi.

Hari guru kali ini harus kita maknai sebagai ajang saling memperbaiki diri. Hari guru sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa guru yang telah banyak berkorban demi pembentukan karakter dan moral bangsa. Menjadi seorang guru memiliki dua tanggung jawab. Tanggung jawab atas kita sebagai siswa dan tanggung jawab atas ilmu yang mereka berikan kelak nanti di akhirat. Jatuh bangun, sambil tertatih-tatih, kepalanya tak pernah tunduk. Banyaknya masalah tertutupi oleh senyumnya yang merekah.

Terakhir, kucapkan selamat untuk teman-temanku yang sedang menghadapi Penilaian Akhir Semester. Para guru telah begitu banyak berperan untuk kita, jadi jangan sampai mengecewakan mereka, dengan berbuat curang dan tidak jujur. Tepat waktu dan selalu jaga kesehatan. Kita pasti bisa. Bersabarlah, kawanku. Tak lama lagi, akan kita jumpai senyuman merekah itu, ketika mereka menyambut kita kembali.  InsyaaAllah wa bi idznihi.

Oleh :  Andi Rezti Maharani (Siswa SMA Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin )

Categories
Berita

Alhamdulillah Hari Pertama Buka Pendaftaran, 40 Orang Sudah Datang Mendaftar !

Balikpapan – Pondok Pesantren Terpadu al Mujahidin Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, kembali membuka Penerimaan Santri Baru (PSB). PSB untuk tahun ajaran 2022-2023 ini rencananya berlangsung selama dua gelombang. Dimana para calon santri harus menjalani tes masuk sebelum resmi menjadi bagian dari pesantren yang berlokasi di Km. 10, Karang Joang, Balikpapan Utara tersebut.

Tercatat di hari pertama dibukanya pendaftaran oleh Panitia Penerimaan Santri Baru (PSB), sudah 40 orang datang untuk mendaftarkan diri, baik calon santri untuk tingkat SMP maupun SMA.

Ketua Panitia PSB, Samino mengatakan proses penerimaan berlangsung selama dua tahap. Yakni gelombang pertama mulai 1 – 21 Maret 2022. Kemudian gelombang kedua pada 5 – 25 April 2022. Semua peserta yang mendaftar akan langsung mengikuti tes masuk berupa tes pengetahuan secara tertulis, baca al Qur’an dan psikologi.

“Kami buka dua gelombang seperti sebelumnya. Namun tetap kita lihat bagaimana animo pendaftar. Kalau sudah penuh di gelombang pertama bisa jadi tidak perlu gelombang kedua,” ujarnya di kantor pesantren al Mujahidin, Selasa (01/03) siang.

Untuk daya tampung, lanjut Samino, pihaknya membuka kuota 224 orang untuk putra. Terdiri dari 144 siswa SMP dan 80 siswa SMA. Sedangkan jumlah penerimaan santri putri sebanyak 257 orang. Terbagi menjadi 140 orang untuk SMP dan 117 orang di tingkat SMA.

“Jadi kami ada dua jenjang pendidikan di sini. Yaitu SMP dan SMA. Mereka semua wajib tinggal di asrama karena kita menggunakan pola pendidikan pesantren. Tahun ini kita buka total kuota 481 orang. Silahkan yang mau bergabung dengan kami,” tuturnya lagi.

Selain itu, menurut Samino, para santri asal luar Kaltim juga bisa mengikuti tes secara online. Hal itu memberikan kemudahan kepada mereka tanpa harus datang langsung mengikuti tes di kota minyak. Apalagi saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Dimana dalam proses pendaftaran secara offline pesantren ini tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

“Nanti ada juga tes online bagi yang luar Kaltim. Soalnya santri kita bahkan ada dari Sulawesi hingga Papua. Khusus di Tarakan, Kaltara, ada panitia yang berangkat menggelar tes bagi calon santri dari sana dan sekitarnya,” jelasnya.

Samino menambahkan untuk pengumuman juga berlangsung sebanyak dua gelombang. Yakni pada 25 Maret dan 29 April 2022. Para calon santri baru yang lolos tes harus melakukan pendaftaran ulang dan menyelesaikan proses administrasinya. Daftar ulang itu berlaku pada 26 Maret hingga 4 April 2022 untuk gelombang pertama. Adapun gelombang kedua di tanggal 30 April sampai 9 Mei 2022. 

Teknis Pendaftaran Santri Baru Offline

  1. Pendaftar Memasuki Pos Pondok (Melapor, Mencuci Tangan dan Memarkirkan Kendaraan).
  2. Menuju Tempat Pendaftaran di Gedung Utama
  3. Mengambil Nomer Antrian Dan Formulir Pendaftaran Pada Petugas/Panitia.
  4. Melengkapi Formulir dan Persyaratan Pendaftaran.
  5. Menunggu Panggilan.
  6. Menyelesaikan Administrasi Pendaftaran Sekaligus Pengecekan Kelengkapan Berkas.
  7. Tes dan Wawancara Calon Santri Baru.
  8. Dipersilahkan Meninggalkan Tempat Pendaftaran dan Menunggu Pengumuman Kelulusan Pada Tanggal Ynag telah ditentukan (25 Maret dan 29 April 2022)

Teknis Pendaftaran Santri Baru Online

  1. Menghubungi Panitia Penerimaan Santri Baru :

         Ustadz Rizky Ananda Nashih : 087844344372

         Ustadzah Rohana : 081347402694

  1. Pendaftar akan diberikan link oleh Panitia untuk Tes dan Wawancara